Siapa
sih yang ga suka liburan? Kayanya hamper semua orang suka liburan, termasuk
gue, soalnya gue kan orang bukan batu, walaupun banyak yang bilang gue keras
sih (curcol). Kali ini gue bakal ceritain gimana serunya liburan ke Lombok.
Lombok
adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat
Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa, penduduknya sebagian besar menganut
agama islam. Nah Lombok punya bahasa daerah yang namanya bahasa sasak.
Tepat 1 hari setelah bokap gue ulang
tahun dan 1 hari sebelum nyokap gue ulang tahun, gue berangkat ke Lombok di
tanggal 27 Desember 2013. Waktu itu
diminta kumpul di bandara jam 03.00 dini hari, memang itu terlalu pagi atau
mungkin biar ga mainstream, jadi sekalian aja jam 3 pagi, tentu tidak. Karena
pesawat untuk berangkat ke Lombok adalah jam 5 pagi WIB.
Setelah 2 jam perjalanan melalui jalur
udara ( ya kaleee deh lewat jalur cepat, emangnya calo buat bikin paspor)
akhirnya tiba di Lombok International Airport, bandaranya
woooooooooooooooooooow … biasa aja. Ya maklum lah, namanya juga di daerah,
yakaaan. Dan akhirnya dikasih tau, apa yang akan dilakukan selama di Lombok,
singkatnya hari pertama ke pantai, hari kedua ke gunung, dan hari ketiga ke
laut.
DAY
1 SANTAI DI PANTAI (ßbaca pake suara doraemon ya)
“Halo nama saya Dwi, saya akan menemani
perjalanan mas dan mbak semua selama di Lombok, Lombok bla..bla..bla..” kalimat
yang gue dengar pas masuk mobil dari seorang local guide bernama Dwi, dan suara
dari mbak Dwi ini terus berlanjut meninabobokan seluruh isi mobil, karena
maklum baru tidur di pesawat 2 jam. Nah setelah kurang lebih 2 setengah jam
perjalanan naek mobil, sampailah di Gili Nanggu. Pasirnya putih, airnya jernih,
lautnya biru, lengkap dengan pemandangan bukit dan Gunung Rinjani dari
kejauhan, rasanya langsung pengen bikin santai kaya di pantai kalo kata orang,
tapi kebetulan gue udah di pantai, ya pastinya udah santai. Lalu naeklah ke
perahu kayu yang tidak kecil tidak besar tapi yang sedang-sedang saja (awas
jangan nyanyi) selama kurang lebih 17 menit, sampailah di sebuah pulau namanya
Gili Tangkong, disana sudah tersedia makan siang ikan bakar dan kelapa muda.
Setelah perut terisi, akhirnya baju pun dilepas dan bersantai di pantai di
mulai hingga beberapa jam kemudian. Mataharinya pas, panas panas menggemaskan
(apasih?!), pokoknya di hari pertama di Lombok, dihabiskan di pantai. Seru!
Menjelang sore diingatkan bahwa harus kembali ke hotel, singkat cerita gue dan
rombongan menuju hotel Hotel Jayakarta Lombok di daerah pantai senggigi (http://lombok.jayakartahotelsresorts.com). Setelah check in dan bersih-bersih,
saatnya makan malam di Pondok lesehan ayam taliwang Irama, menu utamanya adalah
ayam dan ikan bakar taliwang, dan ada juga plecing kangkung, enaaaaaak banget
rasanya, bikin lidah menari dan perut berdendang (dangdut amat yak).
Kenyaaaaang! Saatnya istirahat dan meletakan kepala di bantal dan meringkuk di
balik selimut sambil menyiapkan tenaga untuk mengexplore Lombok di hari kedua.
DAY
2 MENDAKI GUNUNG LEWATI LEMBAH
Alarm dari Samsung S4Zoom gue pun bunyi
di jam 06.00 WITA, saatnya bangun sarapan dan berangkat. Hari ini rencananya
adalah mengunjungi daerah kaki Gunung Rinjani yang merupakan Gunung tertinggi
ketiga di Indonesia dengan ketinggian 3.600m dari atas permukaan air laut, yang
terdapat Hutan Monyet Pusuk dan Air terjun Sendang Gile plus Air Terjun Tiu
Kelep juga Mesjid tertua di Lombok. Pemberhentian pertama adalah di Hutan
Monyet Pusuk. pertanyaan pertama yg gue lontarkan adalah “Apakah monyetnya usil
seperti monyet di Bali?” Ternyata tidak, monyet yang ada disini sangat
bersahabat, bahkan memberi makan monyet duduk di sampingnya pun gapapa banget.
Karena monyetnya bersahabat, akhirnya gue berkesempatan untuk bias foto sambil
ngasih makan monyetnya (bangga). Oh iya, dari lokasi ini, kita juga bias liat
pemandangan yang indah banget, percampuran gunung dan laut, Gili Air keliatan
dari atas sini. Setelah puas berfoto dan memberi makan warga hutan ini,
perjalanan pun dilanjutkan menuju lokasi selanjutnya yaitu Air terjun Sendang Gile.
Sebenarnya ada 3 Air Terjun yang bisa dikunjungi, namun hanya 2 yang
terjangkau, karena lokasi air terjun ketiga harus ditempuh dengan 5 jam
perjalanan jalan kaki. Sesampainya di lokasi air terjun ternyata harus berjalan
kaki lagi turun melewati 343 anak tangga menuju Air Terjun Sendang Gile.
Dinamakan air terjun Sendang Gile karena dalam bahasa sasak Sendang artinya
tinggi dan gile artinya gila, jadi ini dinamakan Sendang gile karena air terjun
ini sangat tinggi. Perjalanan pun dilanjutkan ke lokasi air terjun selanjutnya
dengan kurang lebih 19 menit berjalan kaki melewati jalan setapak dan sungai
kecil dari Sendang Gile. Air terjun kedua ini namanya Air Terjun Tiu Kelep, ada
juga artinya lho, dalam bahasa sasak tiu artinya kolam dan kelep artinya terbang,
jadi siapapun yang berdiri di sekitar air terjun ini akan basah, karena air
berterbangan dari kolam ini. Airnya dingin banget dan menyegarkan, capek jalan
kaki semua terbayar dengan pemandangan alam yang luar biasa ini. Setelah puas
menikmati air terjun dan berbasah-basahan dengan air yang super dingin dan
jernih itu, akhirnya harus kembali makan siang dan bergegas ke lokasi
selanjutnya. Lokasi berikutnya adalah masjid tertua yang ada di Lombok yang
dibangun sejak tahun 1534, konon katanta yang mendirikan masjid ini salah
satunya adalah sunan ampel, tapi yang masih asli di masjid ini hanya bedug dan
tiang penyangga masjidnya. Setelah itu lanjut balik ke hotel, dan makan malam
di pinggir pantai, BBQan, seruuuuu banget pokoknya, dan harus kembali ke kamar
untuk perjalanan terakhir di hari ketiga.
DAY 3 SNORKELING BARENG PENYU DI GILI MENO DAN KE DESA SADE
Bangun pagi dengan perasaan yang baru
dan energi yang baru, karena dari hotel ke lokasi snorkeling sekitar 1 jam,
maka breakfast dibungkus, dan sekalian check out, karena agenda hari terkahir
ini langsung ditutup oleh perjalanan kembali ke Jakarta di sore hari, maka
sekalian checkout deh. Sesampainya di tempat snorkeling, mata terbelalak, baju
langsung ingin dilucuti dan loncat setelah menggunakan perlengkapan snorkeling.
Eh bener aja, wisata bawah laut ini, indah banget, da nada PENYU berenang
bareng, asik bgt, saying ga bisa tercapture oleh kamera, namun arus airnya
kenceng gila, jadi agak susah untuk free dive ke bawah, tapi walau demikian
tetep ga mengganggu kesenengan gue untuk berenang bersama ikan warna warni dan
liat biota laut yang indah banget. Seselesainya snorkeling, langsung menuju ke
tempat makan siang, enak banget makan di pinggir sawah, makanan khas Lombok
seafood dan plecing kangkung pastinya. Setelah kenyang, lanjut ke lokasi
oleh-oleh, dari mutiara laut, dodol rumput laut, sampe dendeng rusa, semua ada.
Perut kenyang, oleh oleh ditangan, saatnya tidur, eh bukaaaan, tapi mengunjungi
Desa adat Sade, jadi disini bisa liat langsung pertunjukan seni mereka, rumah
adat yang lantainya terbuat dari tanah liat dan di pel menggunakan kotoran
kerbau, sampai penduduknya yang rata rata petani dan pembuat tenun, seruuuuu
banget. Dan akhirnya harus kembali ke airport dan kembali ke Jakarta.
Sungguh perjalanan yang sangat
menyenangkan, banyak cerita baru, teman baru, pengalaman baru dan pastinya
experience yang sangat asik untuk mencoba mengexplore Lombok dengan menggunakan
Samsung s4 Zoom, smart mode cameranya sangat melengkapi liburan sambil
mengcapture moment yang seru dan memorable. Terima kasih Samsung. Mau info
lengkap, search aja hashtag #S4ZoomNMini di twitter atau instagram, eh video
liburannya juga lengkap di youtube channelnya @Samsung_id
Selamat Jalan-Jalan, semoga kita
berpapasan.
Cheers,
Febrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar